
Jakarta- Polri mengklaim telah merazia preman dan pemilikan senjata tajam di berbagai tempat secara tertutup. Itu dilakukan menindaklanjuti pecahnya bentrokan kelompok massa di dekat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Operasi terhadap preman itu dilakukan tidak hanya di Jakarta. "Pak Kapolri perintahkan operasi kepolisian selektif untuk senjata. Kita mungkin alami kendala karena kepemilikan senjata tidak bisa dilihat orang per orang. Operasinya jangan dibilang sweeping karena itu berkonotasi jelek."
Saat ditanya apakah maraknya aksi premanisme ini merupakan indikasi menyepelekan hukum, Kabareskrim mengatakan hal itu tidak bisa dilihat dari satu aspek.
"Banyak faktor yang menyebabkan itu, ada aspek sosial, ekonomi, budaya. Sehingga bukan tanggung jawab Polri saja, seluruh komponen bangsa harus ikut berperan juga."
analisis:
Razia terhadap preman secara tertutup juga merupakan dampak positif bagi masyarakat. Dikarenakan dapat megurangi tingkat premanisme yang mengganggu masyarakat. Dalam hal ini memang akan lebih bagus lagi jika masyarakat juga ikut terlibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar